22 Januari 2018

ASI (Cairan Hidup yang Ajaib)

Apa Itu ASI?

ASI atau Air Susu Ibu adalah air susu yang diproduksi oleh manusia untuk dikonsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah Bunda melahirkan bayi yang dikandungnya. Air susu ibu yang pertama kali keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi dalam melawan penyakit.
ASI merupakan cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. Meski begitu, tidak semua Bunda mau menyusui bayinya karena berbagai alasan. Misalnya takut gemuk, terlalu sibuk, takut payudara kendur dan sebagainya. Sementara itu, ada juga Bunda yang ingin menyusui bayinya tapi justru mengalami kendala seperti ASI sulit keluar atau produksinya kurang lancar.
ASI wajib untuk bayi Bunda, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Sebaik apapun susu formula, tetap jauh lebih baik ASI. Karena ASI adalah pemberian Tuhan yang tidak akan pernah ada duanya. Saking sempurnanya, semua produsen susu formula melakukan penelitian bertahun-tahun demi terciptanya suatu formula untuk susu yang kandungannya menyerupai ASI. Kalau susu formula saja diusahakan semirip mungkin dengan ASI, kenapa kita harus mengesampingkan ASI yang begitu luar biasa manfaatnya?
Untuk Bunda yang memiliki bayi, kegiatan memberikan ASI sangat penting bagi bayi. ASI berfungsi untuk memenuhi kebutuhan yodium Sang Bayi. Tidak hanya itu, penelitian menemukan dengan memberikan ASI pada bayi Bunda yang baru lahir bisa menghindarkan Bunda dari resiko terkena kanker payudara.
Seorang peneliti dari Better Health Channel menuturkan, nutrisi yang baik merupakan kunci pertumbuhan fisik serta mental bagi Sang Bayi. Sementara kekurangan yodium saat ini menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan intelektual dan mental anak-anak di seluruh dunia, pungkasnya.
Sebagaimana dilansir dari The Examiner, bahwa sumber yodium bisa diperoleh dari ASI. Yodium dianggap penting karena sangat dibutuhkan dalam pembentukan hormon tiroid. Nutrisi ini juga berperan aktif dalam perkembangan bayi seperti mencegah terjadinya kretinisme  pada bayi. ASI juga dapat mencegah terjadinya retardasi mental pada bayi baru lahir.
Retardasi mental adalah kondisi bayi sebelum menginjak usia 18 bulan dengan ditandai rendahnya kecerdasan Si Kecil dan kesulitan untuk beradaptasi pada lingkungannya di kehidupan sehari-hari. Retardasi mental merujuk pada sekelompok kelainan yang terjadi pada fungsi intelektual dan defisit pada kemampuan adaftif Si Kecil yang terjadi sebelum usianya menginjak fase dewasa.
Meski demikian, para peneliti menegaskan kalau menyusui bayi secara langsung dengan memberikan ASI tentunya akan lebih baik dari pada hanya dengan memberikan susu formula untuk Si Kecil. Sebab dengan menyusui secara langsung, akan ada interaksi fisik dan mental antara Sang Ibu dengan Sang Bayi yang mampu merekatkan ikatan jiwa keduanya.

Siapa Yang Harus Menyusui?

Seorang perempuan yang sudah melewati fase menikah, mengandung dan melahirkan akan langsung memasuki masa menyusui. Maka seorang Bunda, wajib memberikan ASI untuk bayinya.

1.    Ibu Kandung Dalam Keadaan Sehat
Hanya ibu kandung dari bayi yang dilahirkannya yang boleh dan harus menyusui Sang Bayi. Karena sudah hukum alam dan hakikat seorang Bunda. Sudah merupakan kewajiban setiap Bunda terhadap bayi yang dilahirkannya.
ASI merupakan hak bawaan bayi yang diberikan Tuhan dan wajib diberikan kepada bayi. ASI merupakan karunia Tuhan yang menegaskan bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia tidak terlepas begitu saja, tetapi disertai rezeki untuk dirinya yang belum bisa makan dan minum layaknya orang dewasa. ASI diberikan melalui Bunda yang mengandungnya  untuk dititipkan dan disampaikan kepada Sang Bayi. Maka menyusui adalah amanah dan wajib hukumnya menyampaikan amanah.

2.    Ibu Susuan Jika Ibu Kandung Bermasalah
Jika Bunda mengalami kendala dalam menyusui, maka harus digantikan oleh Bunda menyusui lainnya atau yang lebih dikenal dengan Ibu Susuan. Hal ini diperlukan mengingat pentingnya ASI untuk bayi. Tapi perlu Bunda perhatikan hal-hal berikut ini jika terpaksa menggunakan Ibu Susuan :

A.    Keadaan Ibu Kandung
Hanya bayi dari ibu dengan kontraindikasi medis (menjalani pengobatan tertentu yang tidak membolehkan untuk menyusui) atau menderita suatu penyakit menular berbahaya seperti HIV, Hepatitis, dan lain-lain yang dianjurkan mendapat donor ASI melalui Ibu Susuan.

Jika Bunda pasca melahirkan atau Bunda menyusui meninggal dunia, maka bayi sebaiknya mendapatkan ASI donor untuk jangka waktu yang lebih panjang.

B.    Hubungan Keluarga
Tidak hanya dalam agama, dalam kultur juga mempertimbangkan poin berikut ini. Seorang perempuan yang menjadi Ibu Susuan dari bayi yang tidak bisa menyusu pada ibu kandungnya maka akan mendapat tempat istimewa dalam hidup mereka. Seperti diangkat atau dianggap sebagai ibu kandung sendiri. Begitu pula dengan orang-orang yang berhubungan dengan Ibu Susuan akan mendapat perlakuan khusus sehingga menciptakan suatu hubungan keluarga. Hal inilah yang menjadi penting untuk diperhatikan.

Jika Ibu Susuan hanya memiliki satu anak atau memiliki lebih dari satu anak tapi berjenis kelamin sama maka ASI donor diupayakan diberikan kepada bayi dengan jenis kelamin yang sama.

C.    Keadaan Kesehatan Ibu Susuan dan Kesehatan Keluarga
Seperti halnya ibu kandung yang tidak bisa menyusui bayinya dengan alasan kesehatan. Hal itu pun berlaku pada Ibu Susuan. Seorang Bunda yang memasuki masa menyusui dengan keadaan terjangkit penyakit TBC, penyakit retroviral (penyakit yang disebabkan oleh virus RNA seperti HIV/AIDS), pecandu narkoba atau menderita segala jenis kanker. Penyakit tersebut dapat menular melalui ASI kepada bayi.

Bunda penderita kanker tidak bisa menyusui bayinya bukan karena khawatir menular karena kanker bukan penyakit menular melainkan Bunda penderita kanker harus menjalani pengobatan yang menggunakan zat-zat yang bisa merusak sel jaringan di tubuh manusia. Zat-zat tersebut akan menghambat pertumbuhan bayi yang mengkonsumsi ASI dari Bunda penderita kanker dalam masa pengobatan. Termasuk juga pengobatan kanker dengan terapi radiasi.

D.    Jumlah Anak Susuan dan Ibu Susuan
Ibu Susuan dibatasi dalam memberikan ASI-nya hanya untuk satu anak saja. Karena hal ini akan berpengaruh seperti pada poin A. Untuk bayi pun demikian, sebaiknya hanya menyusu pada satu Ibu Susuan saja.

Kenapa Harus ASI?

ASI adalah satu-satunya jenis susu yang wajib diminum oleh anak manusia (sesuai dengan panduan WHO dan IDAI), semasa masih menjadi bayi hingga usia dua tahun.
ASI adalah susu dengan komposisi yang selalu tepat dan sesuai bagi bayi. Maka ASI manusia akan sangat cocok untuk anak manusia, karena ASI adalah cairan hidup yang sangat ajaib, yang selalu akan menyesuaikan komposisinya sesuai dengan kebutuhan bayi. Berikut adalah alasan mengapa ASI begitu penting :

1.    Sifat Alamiah
Setiap bayi yang lahir, tidak dilepas begitu saja oleh Tuhan. Sejatinya, bayi punya hak atas ASI yang diberikan Tuhan melalui Bunda yang mengandungnya. Jadi, wajib hukumnya bagi Bunda untuk menyusui anaknya yang baru lahir hingga usia dua tahun.
ASI adalah suatu campuran atau formulasi ciptaan Tuhan yang luar biasa dan tidak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir  serta sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tidak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.

2.    Mudah Dicerna
Bayi yang baru lahir memang sangat rentan terutama pada bagian pencernaannya. Proses mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh bayi pun masih belum sesempurna orang dewasa. Penanggulangan problem tersebut hanya bisa diatasi dengan memberikan ASI pada bayi sejak awal kelahirannya.

ASI mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi. ASI mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Enzim lipase dan amilase dalam ASI berfungsi untuk membantu pencernaan bayi agar mudah diserap dengan kondisi usus yang masih rapuh.

3.    Perlindungan Super
ASI mengandung Immunoglobulin A  (Ig A) dalam kolostrum cukup tinggi. Sekretori Ig A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E. Coli dan berbagai virus  pada saluran pencernaan. Zat lainnya yang terkandung dalam ASI yang bermanfaat untuk perlindungan pada pencernaan bayi adalah lysosim. Lysosim merupakan enzim yang melindungi bayi terhadap serangan bakteri (seperti E. Coli dan Salmonella) dan virus, dimana jumlahnya dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Dalam ASI terdapat pula Laktobasilus dan Laktoferin yang juga sebagai zat pelindung bagi bayi. Laktobasilus bifidus merupakan zat gizi yang berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang  merugikan seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Sedangkan Laktoferin merupakan zat gizi yang bermanfaat untuk menghambat bakteri stafilokokus dan jamur kandida.

4.    Kandungan Gizi Sempurna yang Fleksibel, Beda dengan Susu Formula
Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui selalu berubah dari hari ke hari. Misalnya kolostrum (cairan bening berwarna kekuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti ini akan membantu system pencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsi optimal.
Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui ( fore milk ) berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui ( hind milk ). Kandungan protein fore milk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hind milk (berwarna putih dan kental).

Berikut ini adalah tabel kandungan gizi yang terdapat dalam kolostrum, ASI dan susu sapi sebagai bahan dasar susu formula :


Akan tetapi, ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi Sang Ibu, Jadi, kandungan vitamin dan gizi dalam ASI bisa saja lebih besar jika Bunda menyusui rajin mengkonsumsi makan-makan bergizi atau mengkonsumsi vitamin tambahan lainnya. Juga bisa sebaliknya, jika Bunda menyusui tidak mengkonsumsi asupan gizi tambahan diluar makanan yang biasa dikonsumsi, maka kandungan gizinya pun akan biasa saja sesuai standar normal pada tabel di atas.
Untuk lebih meyakinkan Bunda, berikut adalah perbedaan luar biasa antara ASI dengan susu formula :

A.    Sumber Susu
Susu formula berasal dari susu sapi yang diformulasikan sedemikian rupa menyerupai ASI dengan penambahan zat gizi lainnya. Tidak semua bayi cocok minum susu sapi yang diformulasi, beberapa bayi bahkan alergi terhadap susu sapi. ASI secara alamiah selalu cocok dengan bayi.

B.    Zat-zat Biologis
Hanya dalam ASI terdapat antibodi, sistem kekebalan, immunologlobulin, sedangkan di susu formula tidak ada.

ASI mengandung zat kekebalan yang membantu bayi melawan bakteri dan virus. Contohnya ketika bayi terjangkit kuman, otomatis payudara akan memproduksi antibodi baru melalui air susu yang diproduksi. Akan tetapi ASI yang diperah tidak akan menghasilkan antibodi ini, karena tubuh bayi tidak bersentuhan langsung dengan tubuh Bunda.

ASI mengandung sel darah putih (leukosit) yang sanggup membunuh bakteri dan virus, Interferon (sejenis protein yang berfungsi mengidentifikasi kehadiran virus), Lysozyme (sejenis enzim untuk melawan infeksi), dan masih banyak lagi zat-zat berguna lainnya.

C.    Kadar Laktosa
Walaupun struktur kandungan laktosanya sama, namun laktosa dalam susu formula sering jadi masalah, karna laktosa di ASI mudah diserap dan selalu cocok pada semua bayi. Sedangkan laktosa dalam susu formula  belum tentu dapat diserap bayi. Beberapa bayi tidak cocok dengan laktosa susu sapi atau susu formula. Bahkan dalam keadaan diare, bayi terpaksa membatasi konsumsi laktosa yang terdapat dalam susu formula.

Zat Gula (laktosa) pada ASI mampu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi membutuhkan laktosa dan galaktosa untuk berkembang. Sedangkan Laktosa juga dibutuhkan oleh bakteri usus yang berguna (lactobacilus bifidus) untuk berkembang.

D.    Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh dari ASI tidak dapat tergantikan oleh susu formula karena zat tersebut itu diturunkan langsung dari Bunda. Contoh hal kecil, rata-rata bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami gangguan infeksi telinga.

ASI melindungi bayi dari diare. Di Amerika Serikat, diare telah membunuh 500 bayi dan anak setiap tahunnya.  ASI mengandung zat-zat yang disebut bakteria yang baik bagi pencernaan bayi yang dapat mengurangi bakteri yang menyebabkan diare. ASI melindungi bayi dari penyakit langka botulism, penyakit ini merusak fungsi saraf, menimbulkan berbagai penyakit pernapasan, dan kelumpuhan otot.

E.    Kerentanan Terhadap Penyakit dan Obesitas
Karena zat biologis dan sistem kekebalan tubuh yang diwariskan Bunda melalui ASI pada bayi, maka bayi tidak mudah sakit. Kandungan gula dan lemak dalam ASI selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi sehingga tidak menyebabkan obesitas.
Bayi yang diberi susu formula empat kali beresiko lebih tinggi terkena demam, bronkhitis, pneumonia dan gangguan pernafasan lainnya. ASI mencegah 40% resiko Asma pada anak.
Bayi yang diberikan susu formula, sepuluh kali lebih sering sakit dan dirawat di rumah sakit karena mengalami infeksi serius dibandingkan bayi yang diberi ASI. Gangguan diare tiga sampai lima kali lebih sering dijumpai pada bayi yang diberi susu formula. Radang selaput otak atau sumsum tulang belakang dan infeksi saluran kencing lebih banyak dijumpai pada bayi yang diberikan susu formula.
Bayi yang diberikan susu formula pada usia 10 hari, 30 kali beresiko mengidap Neonatal hypocalcemia, yang mengakibatkan kejang, sawan dan ayan. Ini karena susu formula mengandung phosphate yang sangat tinggi. Susu Formula diketahui menjadi penyebab bayi yang mengidap diabetes.
Kanker kelenjar 5-8 kali lebih tinggi untuk bayi yang diberikan susu formula atau bayi yang diberikan ASI kurang dari 6 bulan. Bayi yang diberikan susu formula cenderung mengidap alergi, termasuk alergi pada susu sapi dan kedelai.
Pemberian ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol baik, ini artinya melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat dewasa. ASI mengandung kolesterol tinggi (fatty acid) yang berguna untuk bayi dalam membangun jaringan-jaringan saraf dan otak. Susu yang berasal dari sapi tidak mengandung kolesterol ini.
Bayi yang diberikan susu formula sangat tinggi resikonya terkena gangguan pencernaan (pyloric stenosis), yang penyembuhannya harus lewat operasi.
Susu formula diduga menjadi penyebab beberapa penyakit berbahaya seperti celiac, ulcerative colitis, dan Chron diseases.
Sedangkan presentasi resiko dalam mengidap infeksi Gastrointestinal dan atopic eczema pada bayi yang diberi ASI eksklusif selama 3 bulan pertama sebesar 40% lebih rendah dibanding bayi yang diberi susu formula.

F.    IQ, ESQ dan Kecerdasan
Anak yang diberi ASI Eksklusif mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih tinggi dibanding anak yang diberikan Susu Formula (sample pada anak umur 7 bulan sampai 8 tahun), semakin lama anak diberikan ASI makan semakin tinggi IQ-nya.

G.    Tumbuh Kembang
Susu formula selalu dihubungkan sebagai salah satu penyebab autis, keterlambatan dalam berbicara dan kesulitan belajar pada bayi. ASI juga membuat tulang bayi lebih kuat.

Kematian mendadak (SIDS / Sudden infant death syndrome) pada bayi lebih banyak dialami oleh bayi yang diberikan susu formula. Susu formula sangat rendah kandungan tryptophan yang sangat dibutuhkan badan untuk membentuk serotonin. Serotonin adalah zat yang berfungsi mengatur tidur. Penelitian pada bayi yang meninggal mendadak rata-rata mempunyai zat serotonin (yang sangat rendah pada otak). ASI sangat tinggi kandungan tryptophan sehingga bayi lebih mudah untuk tidur dan beristirahat, dimana tidur sangat penting dan diperlukan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya. SIDS sampai sekarang masih belum ditemukan penyebab utamanya.

ASI mengurangi penyakit gigi berlubang pada anak. Akan tetapi tidak berlaku pada ASI yang diberikan melalui botol dot ya, Bunda. Karena menyusui lewat payudara ada semacam keran, jika bayi berhenti menghisap, otomatis asupan ASI akan berhenti pula. Tidak seperti pada botol, jadi ASI tidak akan berkumpul pada gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Susu formula kurang mengandung DHA, Omega-3 dan zat-zat lainnya yang diperlukan dalam membentuk otak bayi. Jika pun ada yang kadarnya mendekati kebutuhan bayi, harganya pasti sangatlah mahal.

Asam amino pada ASI membantu perkembangan otak sedangkan Asam amino pada susu formula (susu sapi) hanya membantu pertumbuhan otot dan jaringannya.

Kapan ASI Diproduksi?

Jika membicarakan ASI, mungkin ada di antara Bunda, para ibu menyusui, yang penasaran sebenarnya kapan ASI mulai diproduksi dan apakah ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan mulai diproduksinya ASI serta sampai kapan sebaiknya menyusui bayi.
Proses terbentuknya ASI dimulai ketika seorang Bunda tengah hamil. Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita. Salah satunya adalah perubahan payudara ibu hamil yang kerap membuat tidak nyaman. Namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena perubahan tersebut normal terjadi. Kondisi ini terjadi karena saat hamil, tubuh melepas hormon estrogen dan progesteron serta prolaktin, hormon yang memicu produksi ASI. Perubahan ini menjadi tanda tubuh ibu hamil sedang mempersiapkan diri untuk proses menyusui.
Oleh karenanya, untuk memaksimalkan masa menyusui setelah melahirkan nanti, seorang Bunda sebaiknya sudah mulai mempersiapkan diri. Saat hamil, perbanyaklah konsumsi buah dan sayuran agar memicu produksi ASI serta mengkonsumsi vitamin untuk masa menyusui. Nutrisi yang tercukupi selama kehamilan akan menyiapkan kualitas ASI yang baik
ASI yang pertama kali keluar dari payudara Bunda disebut kolostrum. Kolostrum diproduksi ketika usia kehamilan memasuki usia empat bulan. Produksi kolostrum akan mengakibatkan perubahan ukuran buah dada, sehingga disarankan tidak menggunakan bra yang ketat atau sempit karena akan menggangu produksi ASI.
Pasca melahirkan, secara alamiah tubuh menghasilkan hormon laktogen yang bersama-sama dengan hormon progesteron kemudian mengaktifkan kelenjar susu sekitar 24 jam setelah proses persalinan. Laktogen merupakan sebuah hormon yang berfungsi untuk merangsang kelenjar susu memproduksi ASI pada saat setelah melahirkan seorang bayi.
Pada proses menyusui, laktogen tidak bisa bekerja sendiri, laktogen hanya berfungsi untuk merangsang pembentukan ASI dalam kelenjar susu, sedangkan yang bertugas untuk mengeluarkan ASI adalah hormon Oksitosin. Akan tetapi bayi sendirilah yang menetapkan dengan isapan pertamanya, apakah produksi susu akan terus berlangsung atau terhenti. Hormon Laktogen kemudian mengatur sistem saraf dan jumlah susu yang diproduksi.
ASI mulai diproduksi dalam jumlah besar beberapa saat setelah persalinan. Ketika plasenta yang terhubung dengan pusar bayi dipotong dan dikeluarkan dari tubuh Bunda, pada saat itulah hormon yang menyebabkan diproduksinya ASI yang bernama hormon prolactin mulai bekerja.
ASI yang diproduksi Bunda yang baru pertama kali melahirkan biasanya akan mulai meningkat jumlahnya pada tiga atau empat hari setelah melahirkan. Biasanya payudara akan terasa semakin kencang, terasa penuh dan berat. Jika masa persalinan mengalami kesulitan, ASI mungkin baru akan meningkat volume produksinya setelah empat atau lima hari.
Akan tetapi, setiap wanita memiliki waktu peningkatan jumlah ASI yang berbeda-beda. Hal ini pun selanjutnya akan dipengaruhi oleh semakin awal dan semakin sering seorang Bunda menyusui bayinya, maka ASI akan semakin lancar diproduksi.
Setiap hari seorang Bunda bisa memproduksi hingga satu liter susu. Setiap kali menyusu, seorang bayi mengkonsumsi antara 200 hingga 250 ml. Payudara perempuan bisa memproduksi jumlah susu sesuai dengan kebutuhan Sang Bayi.
Hal penting lainnya adalah seberapa lama bayi menyusu pada ibunya? Hal ini bergantung pada budaya masing-masing. Perempuan di Bofi, Afrika Tengah misalnya, menyusui bayinya hingga bulan ke-53 atau empat setengah tahun. Selama itu Sang Ibu memproduksi 16.000 liter susu. Rata-rata seorang Bunda di seluruh dunia menyusui bayinya selama 30 bulan.

Jenis ASI

Air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling baik dan tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi bayi (Soetjiningsih, 1997). Menurut waktu pengeluarannya, ASI pada masa laktasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Kolostrum, Air Susu Peralihan dan Air Susu Matur. Sementara untuk Bunda yang bekerja, kebutuhan akan ASI pada bayi bisa tetap dilakukan dengan menyediakan ASI Perah. Berikut adalah jenis ASI menurut masa dan kandungannya :

1.    ASI Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat.  Cairan yang sifatnya kental dan berwarna kekuningan karena mengandung beta karoten dan dibutuhkan oleh bayi baru lahir.  Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu pertama sering defekasi dan feces bayi pun berwarna hitam.
Kandungan tertinggi dalam Kolostrum adalah antibodi immunoglobulin (Ig G, Ig A dan Ig M) yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah.  Kandungan protein dalam Kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matur. Jenis protein globulin membuat konsistensi Kolostrum menjadi  pekat ataupun padat sehingga bayi lebih lama merasa kenyang meskipun hanya mendapat sedikit kolostrum. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kandungan hidrat arang dalam kolostrum lebih rendah dibanding ASI matur. Ini disebabkan oleh aktivitas bayi pada tiga hari pertama masih sedikit dan tidak terlalu banyak memerlukan kalori. Total kalori dalam kolostrum hanya 58 kal/100 ml kolostrum. Mineral terutama natrium, kalium, dan klorida dalam kolostrum lebih tinggi dibanding susu matur. Vitamin yang larut dalam air lebih sedikit. Lemak kolostrum lebih banyak mengandung kolestrol dan lisotin sehingga bayi sejak dini sudah terlatih mengolah kolestrol. Kolestrol ini di dalam tubuh bayi membangun enzim yang mencerna kolestrol. Karena adanya tripsin inhibitor, hidrolisis protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat melindungi bayi. Bila ada protein asing yang masuk akan terhambat sehingga tidak menimbulkan alergi. Kekebalan bayi bertambah dengan volume kolostrum yang meningkat, akibat isapan bayi baru lahir secara terus menerus. Hal ini yang mengharuskan bayi segera setelah lahir diberikan kepada ibunya untuk ditempelkan ke payudara, agar bayi dapat sesering mungkin menyusui.

2.    ASI Peralihan/Transisi
ASI peralihan diproduksi pada hari keempat sampai hari kesepuluh. Komposisi ASI Peralihan memiliki protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, dan jumlah  volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktvitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik Bunda. Keluhan nyeri pada payudara sudah berkurang. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan adalah kandungan protein dan kalsium dalam makanan Bunda.
Selama dua minggu,volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar immunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.

3.    ASI Matur
Air susu matur disekresi dari hari kesepuluh sampai seterusnya. Air Susu Matur merupakan nutrisi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur  6 bulan. Air Susu Matur  merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan yang diakibatkan warna garam dan kalsium caseinat, riboflavin dan  karoten.  Air Susu Matur ini mengandung antibodi, enzim, hormon dan memiliki sifat biokimia yang khas yaitu kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus.
Komposisi ASI matur dibedakan menjadi dua bagian, fore milk dan hind milk. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut fore milk. Fore milk lebih encer. Fore milk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjutnya air susu berubah menjadi hind milk. Hind milk kaya akan lemak dan nutrisi. Hind milk akan membuat bayi lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik fore milk dan hind milk. Oleh karena itu, sebaiknya jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang dihisapnya belum habis.

4.    ASI Perah
ASI Perah atau disingkat ASIP adalah ASI yang dikeluarkan dari payudara Bunda dengan cara memerah, baik dengan tangan langsung ke payudara atau menggunakan alat bantu perah. Alat bantu perah yang biasa digunakan adalah breastpump. Breastpump pun memiliki banyak jenis, keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Bagi Bunda pekerja yang setelah melahirkan dan menghabiskan masa cuti melahirkannya, ketika akan kembali bekerja perlu mempersiapkan ASIP untuk bayinya di rumah. Hal ini demi kebutuhan akan ASI yang penting bagi bayi.
ASI yang diperah harus tetap dijaga kebersihannya agar sebisa mungkin seperti ASI yang langsung diminum oleh bayi dari payudara Bunda yang sifatnya steril. Oleh karena itu dalam proses memerah harus memperhatikan kebersihan seperti berikut ini :

A.    Tangan
Selalu cuci bersih tangan setiap kali akan melakukan perah ASI.

B.    Alat Bantu
Pastikan segala alat bantu perah dicuci bersih dan direbus atau menggunakan alat khusus untuk sterilisasi alat.

C.    Tempat Memerah
Perhatikan lingkungan sekitar tempat akan melakukan perah ASI. Hindari tempat umum yang berdebu dan beraroma tidak sedap termasuk toilet umum.

D.    Wadah Penampung ASIP
Selalu gunakan wadah penyimpan ASI yang sudah dibersihkan dan disterilkan, tertutup rapat dan sebisa mungkin kedap udara. Penggunaan plastik ASI disposible terjamin kesterilannya tetapi tidak untuk penyimpanan berulang. Penyimpanan pada botol plastik harus BPA Free namun dalam penyimpanan lama, ASIP yang membentuk sedimen/lapisan banyak menempel di dinding botol bahkan setelah dikocok sehingga kandungan manfaat ASIP berkurang. Disarankan menggunakan botol kaca khusus untuk menyimpan ASIP karena tidak meninggalkan sisa di dinding botol setelah dikocok. Perhatikan pula volume wadahnya, sesuaikan dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 120 ml agar tidak tersisa atau terbuang.

E.    Tempat Penyimpanan ASIP
Prinsip penyimpanan ASIP adalah semakin rendah suhu tempat penyimpanan, semakin lama daya tahan ASIP. Berikut tabel penyimpanan ASIP :



Tempat Penyimpanan
Suhu 0C
Daya Tahan ASIP
ASIP segar dalam ruangan tanpa AC
260-350
Maksimal 4 jam
ASIP segar dalam ruangan ber-AC
190-250
Maksimal 6 jam
ASIP beku yang dicairkan (dingin) dalam ruangan
190-260
Maksimal 4 jam
ASI segar di kulkas
<40C
2-3 hari
ASIP beku yang dicairkan dalam kulkas
<40C
24 jam
ASIP beku dalam freezer kulkas 1 pintu
00 s/d -180C
Maksimal 2 minggu
ASIP beku dalam freezer kulkas 2 pintu
-180 s/d -200C
3-4 bulan
Dalam ‘deep’ freezer
Stabil < -200C
6-12 bulan
 

F.    Penyajian ASIP
Cara menyajikan ASIP dari lemari pendingin berbeda, tergantung sediaan ASIP itu sendiri. Jika ASIP yang disimpan di lemari pendingin pada suhu 40 C, sebaiknya Bunda tidak mencairkannya semalam suntuk pada suhu kamar. Sebaliknya, tidak perlu mencairkan di atas kompor. Jangan pula memanaskan dengan microwave. Pemanasan di microwave bukan saja akan menghancurkan kandungan vitamin di dalam ASI, tapi juga menimbulkan titik-titik panas (hot spots) yang bisa “membakar” lidah atau mulut bayi.
Jadi, jika Bunda ingin mencairkan ASIP beku, kurang lebih setengah jam sebelum waktu menyusui tiba, ambil wadah ASIP dari lemari pendingin. Selanjutnya hangatkan dengan memegang wadah tersebut di bawah air mengalir yang hangat. Secara bertahap tingkatkan suhu air sampai ASIP cair dan hangat. Kocok searah dan perlahan wadah penampung ASIP sebelum ASIP diberikan pada bayi. Atau Bunda bisa merendam wadah ASIP ke dalam mangkuk berisi air hangat hingga mencair dan siap untuk diminum.
ASI perah sudah tidak terlalu dingin tersebut dapat diberikan menggunakan cangkir atau sendok kecil yang bersih. Bila menggunakan cangkir, tempelkan bibir cangkir pada bibir bawah bayi dan biarkan bayi menggunakan lidahnya untuk meminum ASIP (tidak ditumpahkan). Selain itu, yang memberi ASI perah dengan sendok atau cangkir tersebut harus orang lain, bukan Bunda. Supaya tercipta konsistensi, sehingga bayi tahu kalau dari Bunda ia menyusu dan kalau dari orang lain ia minum ASI perah menggunakan sendok atau cangkir. Hal ini juga berguna untuk bayi agar tidak akan mengalami “bingung puting” jika menggunakan botol dot.
Namun jika Bunda seorang pekerja yang memperkejakan babysitter atau pengasuh untuk menjaga bayi Bunda, dimana tidak semua babysitter atau pengasuh bisa sabar meminumkan ASIP menggunakan sendok dan cangkir, Bunda bisa melakukan training kepada bayi Bunda. Berikan ASIP yang sudah dicairkan dan tidak dingin melalui botol dot kemudian selang beberapa waktu ketika bayi Bunda ingin menyusu, susui langsung dan perhatikan sikapnya. Lakukan 2-3 kali dan amati perubahannya. Jika bayi Bunda tidak merasa terganggu dan selalu menghabiskan ASIP dalam botol dot serta menyusu pada Bunda dengan lancar, maka bayi Bunda tidak mengalami “bingung puting” dan pemberian ASIP pun bisa diberikan melalui botol dot.
Jika ada ASIP yang tersisa dalam wadah penyimpanan ASIP, sebaiknya Bunda tidak menyimpan atau membekukan ulang sisa ASIP yang tidak dihabiskan bayi agar bayi terhindar dari resiko diare. Perlu diingat, ASIP yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.

Cara Melancarkan ASI dan Cara Menyusui Dengan Benar

1.    Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
Banyak hal yang dapat mempengaruhi lancarnya produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan dengan nutrisi Bunda, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak.
Namun demikian, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, ketenangan dan relaks. Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI :

A.    Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan Bunda. Apabila makanan Bunda secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik, makanan Bunda harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup.
Berikut adalah 10 asupan wajib bagi Bunda menyusui. Tubuh dan bayi Bunda akan sangat berterimakasih bila Bunda rutin mengkonsumsi makanan dan minuman pelancar ASI berikut ini :

1)    Ikan Salmon
Tidak ada satu jenis makanan yang sempurna. Tapi salmon paling mendekati. Salah satu makanan terbaik untuk Bunda menyusui, salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Bunda. Semua ASI mengandung DHA, tetapi tingkat nutrisi penting ini lebih tinggi dalam ASI wanita yang mendapatkan DHA tambahan dari makanan mereka. DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu mood Bunda, sehingga mengurangi resiko terkena baby blues.

2)    Daging Sapi Tanpa Lemak
Jika Bunda sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi Bunda sebagai Bunda baru, carilah makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras tingkat energi Bunda, sehingga sulit bagi Bunda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir. Juga, ketika Bunda menyusui, Bunda perlu makan protein tambahan dan vitamin B-12. Daging sapi tanpa lemak merupakan sumber yang sangat baik untuk keduanya.

3)    Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah, adalah makanan untuk Bunda menyusui yang sangat bermanfaat, terutama untuk vegetarian. Bukan saja mereka kaya akan zat besi tapi juga kaya akan protein berkualitas non-hewani, dengan harga yang tidak menguras kantong.

4)    Bluberi
Bunda menyusui harus mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi, kaya akan antioksidan, adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu Bunda memenuhi kebutuhan Bunda. Buah ini kaya akan vitamin dan mineral serta karbohidrat dalam dosis yang sehat untuk menjaga tingkat energi Bunda.

5)    Beras Coklat atau Beras Merah
Jika Bunda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, Bunda pasti akan mengurangi asupan karbohidrat Bunda. Tapi kehilangan berat badan terlalu cepat menyebabkan Bunda menghasilkan lebih sedikit ASI dan membuat Bunda merasa lesu. Makanlah jenis karbohidrat yang sehat seperti beras coklat atau beras merah atau roti gandum untuk menjaga tingkat energi Bunda.

6)    Jeruk
Buah Jeruk adalah buah yang mudah ditemukan dimana-mana dan bergizi. Jeruk sangat penting karena Bunda menyusui membutuhkan vitamin C dosis tinggi, bahkan lebih banyak daripada ibu hamil. Tidak dapat menemukan waktu untuk duduk untuk mengupas jeruk? Minum jus jeruk memberikan manfaat yang sama. Beberapa jus jeruk yang dijual di supermarket sekarang bahkan telah diperkaya dengan kalsium, sehingga Bunda dapat memperoleh manfaat ganda.

7)    Telur
Kuning telur adalah salah satu sumber alami vitamin D – nutrisi penting untuk menjaga tulang Bunda kuat dan membantu tulang bayi Bunda tumbuh. Selain itu telur adalah cara mudah untuk memenuhi kebutuhan protein harian Bunda. Siapkan telur dadar untuk sarapan dengan roti gandum, atau tambahkan telur rebus pada soto Bunda saat makan siang.

8)    Roti Gandum (whole wheat bread)
Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi Bunda pada tahap awal kehamilan. Selain itu, asam folat juga penting bagi bayi. Pastikan dalam ASI Bunda mengandung cukup asam folat. Salah satu sumber terbaik dari asam folat adalah roti gandum, yang juga dapat menyumbangkan kebutuhan serat dan zat besi Bunda.

9)    Sayuran Berwarna Hijau
Banyak manfaat sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli. Mereka sangat kaya dengan vitamin A, yang perlu bayi dapatkan dari ASI. Sayuran juga merupakan sumber kalsium non susu, vitamin C, zat besi, antioksidan dan rendah kalori.

10)    Air
Dehidrasi menurunkan tingkat energi seseorang secara drastis. Untuk menjaga tingkat energi Bunda dan produksi ASI, pastikan Bunda tetap terhidrasi dengan baik. Variasikan pilihan Bunda dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan minuman pelancar asi.

B.    Ketenangan Jiwa dan Pikiran
Emosi dan keadaan psikis Bunda sangat mempengaruhi refleks pengaliran susu.  Karena refleks ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak. Bila dipengaruhi ketegangan, cemas, takut dan kebingungan, air susu pun tidak akan turun dari alveoli menuju puting. Hal ini sering terjadi pada hari-hari pertama menyusui, saat refleks pengaliran susu belum sepenuhnya berfungsi.
Refleks pengaliran susu dapat berfungsi baik hanya jika Bunda merasa rileks dan tenang, tidak tegang ataupun cemas. Suasana ini bisa dicapai bila Bunda punya kepercayaan diri dan istirahat cukup, serta tidak kelelahan. Mendengar suara tangis bayi atau bahkan memikirkan bayi bisa menyebabkan refleks pengaliran susu bekerja, sehingga susu pun bisa memancar.

C.    Penggunaan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi pada Bunda yang menyusui, perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulan.

D.    Perawatan Payudara
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin. Bunda bisa melakukan pijat payudara agar produksi ASI Bunda lancar dan Bunda tetap bugar.




E.    Anatomis Payudara
Jumlah lobus dalam payudara juga mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu Bunda.

Kecilnya kapasitas penyimpanan ASI tidak ada hubungannya dengan besar payudara. Jika kapasitas penyimpanan ASI Bunda kecil maka sebaiknya sering-seringlah memberikan ASI atau memompanya, dan mengosongkan cadangan ASI. Sehingga ini akan merangsang produksi ASI kembali.

F.    Faktor Fisiologi
ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.

G.    Pola Istirahat
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi Bunda terlalu lelah dan kurang istirahat maka ASI juga berkurang.

H.    Faktor Isapan Anak atau Frekuensi Penyusuan
Semakin sering bayi menyusu pada payudara Bunda, maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu.
Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara.

I.    Faktor Obat-obatan
Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI. Apabila hormon-hormon ini terganggu, dengan sendirinya akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI.

J.    Berat Lahir Bayi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.

K.    Umur Kehamilan Saat Melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
Perlu Bunda ketahui juga, sejak usia kehamilan 16 minggu atau berkisar empat bulan kehamilan produksi ASI sudah mulai ada, tetapi dihambat oleh kadar hormon kehamilan yang tinggi. Baru pada hari ke-2 atau ke-3 pasca melahirkan, kadar hormon kehamilan turun drastis dan hormon yang memengaruhi produksi ASI (hormon prolaktin) semakin dominan. Saat itulah ASI mulai dikeluarkan dari payudara. Jadi secara alamiah payudara mulai membengkak pada hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan.

L.    Konsumsi Rokok dan Alkohol
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Meskipun minuman alkohol dosis rendah, etanol dapat menghambat produksi oksitosin.

M.    Gaya Hidup
Penyumbatan pada saluran Air Susu. Tanda penyumbatan pada saluran air susu adalah adanya benjolan kecil yang keras jika dipijat. Penyebabnya bisa karena ukuran bra yang tidak sesuai, pemberian ASI yang tidak tuntas atau kurang sering, pompa ASI yang kurang bagus, dan lain-lain.

2.    Melancarkan Produksi ASI
Selain faktor-faktor tersebut sebelumnya yang bisa menjadi faktor kelancaran atau terhambatnya produksi ASI, ada pula cara lain untuk memperlancar produksi ASI. Bunda bisa praktekan cara berikut ini untuk memperlancar produksi ASI Bunda :

A.    Meningkatkan Frekuensi Menyusui, Memompa dan Memeras ASI
Hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi ASI yang banyak. Dapat diketahui bahwa semakin jarang bayi disusui oleh ibunya, maka semakin berkurang pula produksi ASI Sang Ibu. Jika Bunda sibuk bekerja dan takut akan berkurangnya produksi ASI, maka Bunda bisa menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk memompa payudara agar produksi ASI tetap banyak. Tapi sebisa mungkin jangan menjadwalkan pemberian ASI, susuilah bayi pada saat dia meminta dan hentikan hanya setelah dia merasa cukup, sebab :

1)    Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah diserap. Semakin muda umur bayi, semakin cepat dia merasa lapar kembali. Kapasitas produksi ASI antar Bunda juga bervariasi. Semakin kecil produksi, semakin sering dan lama bayi harus disusui. Hanya bayi itu sendiri yang tahu kapan saatnya harus menyusu.

2)    Kandungan gizi dalam ASI yang dikeluarkan selama menyusui bervariasi. Kandungan lemak pada menit-menit awal cukup rendah, lalu meningkat terus sampai menit terakhir. Bila Bunda menghentikan proses menyusui sebelum saatnya, maka bayi akan kekurangan lemak dan cepat lapar kembali.


3)    Bila menyusui dilakukan secara terjadwal, dalam tiga bulan produksi ASI akan menurun. Aktivitas menyusui merangsang keluarnya hormon prolaktin yang memproduksi susu. Semakin sering menyusui, semakin besar prolaktin yang dikeluarkan. Bila Bunda jarang menyusui, maka otomatis tubuhnya juga pelan-pelan akan mengurangi prolaktin yang bermanfaat dalam produksi ASI.

4)    Bayi meminta menyusu bukan semata-mata karena lapar, namun juga karena kebutuhan emosional untuk disayangi dan dilindungi.

B.     Meminimalisir Tingkat Stres dengan Breastfeeding Father
Stres dapat mengakibatkna produksi ASI berkurang. Ini terjadi karena Bunda tidak dalam keadaan rileks, tenang, dan senang. Faktor kejiwaan pun menjadi penyebab berkurangnya ASI dan berakibat buruk terhadap Sang Bayi karena jumlah ASI yang mereka hisap semakin sedikit.
Peran Ayah juga sangat penting saat Bunda menyusui. Cinta kasih Ayah yang luar biasa dan kesadarannya mendampingi Bunda dalam menjalani proses pemberian ASI adalah sebuah bentuk komitmen dalam keluarga yang sangat diperlukan. Bukan hal yang mudah, namun Ayah bisa berperan penting dalam proses ini karena dukungan emosionalnya dapat mempengaruhi produksi ASI serta keputusan Bunda untuk menyusui Sang Buah Hati.
Pemberian ASI secara eksklusif sejak dini menjadikan tumbuh kembang Sang Buah Hati lebih berkualitas. Produksi ASI sangat berkaitan erat dengan kondisi emosional Bunda. Jika Bunda merasa cemas, takut atau pun khawatir, tentu akan mempengaruhi produksi ASI. Asupan ASI yang kurang dapat mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Susu formula dapat diberikan jika ada indikasi medis tertentu sesuai dengan rekomendasi dokter, namun tetap ASI adalah sumber nutrisi yang terbaik untuk Sang Buah Hati.
Suasana kehangatan dan kebersamaan yang dibangun dari hubungan Ayah dan Bunda ikut mempengaruhi kualitas menyusui. Karena peranan Ayah sangat penting dalam proses menyusui, jadi Bunda tidak akan sendirian saat merawat Sang Buah Hati. Proses ini tentu akan menjadi ritual yang seru dan menyenangkan untuk Bunda, Ayah dan Sang Buah Hati.
Dukungan emosional, spiritual, moral dan fisik adalah jenis dukungan yang Ayah perlu berikan untuk Bunda, peranan Ayah dalam fase ini disebut sebagai ‘Breastfeeding Father’. Dukungan Breastfeeding Father ini datang saat Bunda memasuki fase menyusui. Bunda akan merasa lebih nyaman dan tentram ketika dukungan ini datang, sehingga produksi ASI akan lancar dan berlimpah.
Pertanyaannya, bagaimana seorang Ayah menjadi breastfeeding father? Berikut adalah caranya :
1)    Sebelum Istri Hamil
Seorang suami atau calon ayah sudah harus menjalankan peran dalam breastfeeding father sebelum istrinya hamil. Buatlah komitmen dengan suami Bunda agar menjadi suami yang sayang istri, mengerti perasaan istri, menghargai istri, memuliakan istri, tidak menyakiti hati dan badan istri.
Seorang suami harus mampu membahagiakan istri, memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan istri. Ketika Bunda merasa bahagia, tenteram, aman, nyaman, damai di samping suami, maka Bunda akan nyaman pula dengan kehamilan Bunda kelak. Jika para Bunda nyaman dengan kehamilan Bunda, maka Bunda akan sangat merawat janin dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Para suami harus menambah ilmu pengetahuan terkait dengan kehamilan, kelahiran dan menyusui. Ilmu tentang hal itu jangan hanya dimengerti oleh para istri saja, namun para suami wajib pula mengetahuinya. Dengan mengerti berbagai ilmu tersebut, para suami bisa melakukan hal terbaik bagi upaya penyiapan kehamilan, kelahiran dan penyusuan anaknya kelak.

2)    Saat Istri Hamil
Seorang suami harus bisa memberikan dukungan spiritual, moral, emosional dan fisik kepada istri saat ia mulai hamil. Apalagi pada kehamilan pertama, banyak istri yang merasakan kecemasan karena baru mengalaminya untuk pertama kali karena belum ada pengalaman sebelumnya.
Tubuh Bunda mengalami reaksi yang sangat kompleks disebabkan munculnya janin di dalam rahimnya. Pada situasi seperti itu, dukungan suami akan sangat menenteramkan hati Bunda. Para suami harus memberikan perhatian yang lebih besar pada istri yang tengah hamil dibandingkan dengan sebelumnya.
Seorang suami harus berusaha menampakkan perhatian dan dukungan yang tulus kepada istri yang tengah hamil. Jangan membuatnya cemas dan khawatir, sehingga bisa berdampak negatif kepada proses kehamilannya. Berikan makanan, minuman serta suplemen yang diperlukan oleh ibu hamil, agar fisiknya sehat dan janin pun menjadi sehat. Bantulah istri yang tengah hamil dalam menyelesaikan berbagai urusan kerumahtanggaan sehingga ia tidak kelelahan. Ajak melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar bisa memantau perkembangan janin. Saat janin memasuki usia kehamilan empat bulan, ia sudah dapat mendengar dan merasakan sentuhan dari luar. Calon ayah harus sering-sering mengelus perut isteri, membacakan doa, menyapa calon bayi, mengajaknya ”bermain”, dan memperkenalkan dirinya sebagai ayahnya. Pilihlah rumah bersalin, dokter atau bidan yang memfasilitasi IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI ekslusif dan fasilitas rawat gabung ibu dan bayi.
Tidak jarang ada Bunda yang sangat ingin melakukan IMD dan memberikan ASI eksklusif, namun tidak berdaya karena perawat atau dokter tidak melakukan IMD. Bunda tersebut hanya bisa menangis saat bayinya sudah diberi susu formula sebelum dia mengecap tetesan ASI pertama. Bunda benar-benar memerlukan kehadiran suami saat proses melahirkan agar bisa memperjuangkan hal itu. Jadi Bunda dan suami harus aktif melakukan IMD sebagai dukungan awal masa menyusui.

3)    Saat Melahirkan Bayi
Sebagai ayah, baru, suami Bunda harus menemani Bunda saat melahirkan bayi. Ingatkanlah suami Bunda untuk menjadi ayah siaga 24 jam yang akan mengantarkan istri ke rumah sakit, dokter atau bidan yang sudah dipilih sebelumnya. Saat Bunda sudah mulai merasakan gejala akan melahirkan, dengan sigap suami harus membawa segera Bunda ke tempat yang sudah dipilih sebelumnya.
Persiapkan kendaraan dengan baik di saat-saat sudah mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir), agar tidak menjadi kendala saat mengantarkan istri. Kehadiran suami ketika melahirkan sangat berpengaruh terhadap perasaan istri. Perasaan cemas, takut, khawatir menjelang dan selama proses melahirkan, akan terkurangi atau terhilangkan dengan kehadiran suami yang terus menemani di sampingnya.
Saat istri mulai mengejan, maka suami memegang tangan istri dengan kuat. Tidak lupa, suami terus berdoa sepanjang proses kelahiran tersebut, sehingga bisa lancar dan sehat baik Bunda maupun bayinya. Kehadiran suami di ruang melahirkan juga penting dalam mengupayakan keberhasilan IMD. Karena suami dapat meneguhkan perasaan isteri dan memastikan dokter atau bidan melakukan IMD dan ASI ekslusif kepada bayinya.

4)    Setelah Melahirkan
Bunda pasti senang jika suami Bunda memberikan ucapan terimakasih dan selamat kepada Bunda yang telah sukses melahirkan anaknya. Ini juga termasuk dukungan moril untuk Bunda.
Suami harus membuat Bunda merasa bahagia, karena melihat sikap bunda yang tampak sangat bahagia dengan kelahiran bayi tersebut. Biasanya Bunda akan mengalami masa stress setelah melahirkan. Apalagi pada masa baby blues syndrome. Maka ayah mempunyai dua dua peran penting setelah kelahiran bayi. Pertama sebagai orang yang sangat perduli dan perhatian terhadap Bunda. Kedua, sebagai orang tempat berbagi dan berdiskusi Bunda untuk perawatan bayi atau keperluan anak jika bayi memiliki kakak.
Perasaan bahagia pada diri Bunda akan meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI juga meningkat. Sebaliknya kesedihan ataupun kelelahan fisik dan mental Bunda akan mengganggu refleks oksitosin, sehingga produksi ASI juga terganggu. Nah, supaya Bunda menjadi bahagia dan terbantu secara teknis, para ayah harus melakukan beberapa hal berikut ini :

a)    Saat bayi menangis, walaupun di tengah malam gendonglah bayi dan berikan kepada ibunya untuk disusui.

b)    Bila bayi telah selesai menyusu, sendawakan dengan cara menggendong tegak, dan perut bayi diletakkan pada pundak ayah sambil ditepuk-tepuk perlahan dengan lembut.

c)    Bantulah istri dalam merawat bayi, dengan bantuan praktis yang diperlukan seperti mengganti popok, memandikan, memberikan bedak, minyak telon dan memakaikan baju bayi.

d)    Gendong bayi agar merasakan kehangatan badan ayahnya serta mendengar detak jantung dan napas ayah.

e)    Sesekali pijatlah istri karena ia sangat lelah mengurus bayi sepanjang hari dan malam.

f)    Buatkan atau belikan makanan dan minuman untuk istri yang menunjang produksi ASI, seperti sayur bening daun katuk atau jus kacang hijau.

g)    Sering menggendong bayi keluar untuk menikmati sinar matahari pagi atau semilirnya angin sore.

3)    Konsumsi Suplemen Pelancar ASI
Suplemen pelancar ASI berfungsi untuk membantu proses produksi ASI, bukan sebagai penyebab utama kelancaran ASI. Sebab kelancaran ASI hanya dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu, hormon oksitosin dan hormon prolaktin. Jelas disini fungsi dari suplemen ASI hanya sebagai aktor pembantu dalam menyusui, bukan aktor utama ASI. Jadi keberadaannya dapat dibutuhkan, dapat juga tidak dibutuhkan.

Bunda bisa mengkonsumsi suplemen pelancar ASI jika benar-benar mengalami kesulitan dalam masalah kelancaran ASI. Tapi perlu diperhatikan pula seberapa sering Bunda menyusui, seberapa yakin dan percaya diri Bunda dalam proses menyusui yang akan mempengaruhi kerja dua aktor utama, prolaktin dan oksitosin. Jika kerja dua aktor utama produksi ASI lancar dan produsksi ASI pun lancar, maka mungkin efek kerja aktor pembantu dapat dirasakan bahkan melimpahkan produksi ASI. Namun jika kerja dari hormon prolaktin dan oksitosin tidak lancar, maka kerja dari suplemen pelancar ASI tersebut tentu tidak akan ada efeknya.

3.    Teknik Menyusui yang Benar
Menyusui ada tekniknya. Tidak sembarang puting Bunda dihisap oleh mulut bayi saja, tapi banyak faktor yang akan terpengaruh oleh caranya. Begitu pula dengan cara memerah atau mengeluarkan ASI secara manual dengan tangan. Cara menyusui yang salah juga dapat menghambat produksi ASI.  Berikut adalah cara menyusui secara langsung yang benar :

A.    Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menyusui.
B.    Susui bayi Bunda segera atau selambatnya setengah jam setelah bayi lahir. Mintalah kepada bidan untuk membantu melakukan hal ini jika Bunda baru pertama kali menyusui.
C.    Posisi Bunda duduk atau berbaring dengan santai.







D.    Mulut bayi akan langsung terbuka ketika menyentuh puting susu pada bibir atau pipi bayi.



E.    Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran/daerah gelap (areola) sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
F.    Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
G.    Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.
H.    Jika menyusu sudah selesai, bayi akan melepas sendiri hisapannya. Atau jika bayi dirasa sudah cukup menyusu dan tertidur tetapi puting Bunda masing di mulut bayi, Bunda bisa melepaskan puting susu Bunda dengan cara menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari Bunda antara mulut bayi dan payudara Bunda, kemudian tarik perlahan.

4.    Cara Memerah ASI yang Benar Menggunakan Tangan (Manual)
Jika Bunda seorang wanita karir, untuk keberlangsungan masa menyusui dalam pemenuhan gizi bagi Si Kecil, Bunda perlu melakukan perah ASI agar Si Kecil bisa tetap minum ASI meski Bunda seorang wanita karir. Bunda perlu memperhatikan cara memerah ASI yang benar. Hal ini bertujuan agar ASI tetap terjaga kelancarannya tanpa membuat Bunda merasa tidak nyaman.
Jika Bunda memilih cara praktis, Bunda bisa menggunakan alat bantu perah baik manual atau pun elektrik. Caranya pun sangat mudah disertai panduan penggunaannya. Tapi jika Bunda merasa tidak nyaman menggunakan alat bantu perah, Bunda bisa memerah ASI dengan cara  menggunakan tangan secara langsung. Berikut adalah cara memerah ASI  dengan tangan tanpa alat bantu perah :
A.    Selalu awali dengan mencuci bersih tangan dengan sabun.
B.    Carilah posisi duduk Bunda yang senyaman mungkin.
C.    Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Bunda.
D.    Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna gelap pada payudara) dan jari telunjuk di bawah payudara, juga di bawah puting susu dan areola.
E.    Tekan ibu jari dan telunjuk ke dalam, ke arah dada. Bunda tidak perlu menekan terlalu keras, karena dapat menghambat aliran air susu.
F.    Kemudian tekanlah payudara Bunda ke belakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
G.    Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
H.    Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau sampai membuat Bunda merasa nyeri. Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan mulai menetes keluar.
I.    Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan dari seluruh bagian payudara.
J.    Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
K.    Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan, kemudian lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Bunda bisa menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah.
L.    Memeras ASI membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI yang diproduksi.
M.    Simpan ASIP sesuai yang sudah dibahas pada halaman sebelumnya.

Tempat Terbaik Untuk Menyusui

Menyususi adalah hak, kewajiban yang bersifat privasi. Hak semua Bunda yang menyusui bayinya, kewajiban setiap Bunda terhadap bayinya dan sangat privasi. Bukan sesuatu yang bersifat umum. Oleh karena itu, menyusui butuh waktu dan tempat yang bersifat private. Tempat yang nyaman, aman, bersih dan tenang.

1.    Di Rumah atau Di Kantor
Jika Bunda yang tidak bekerja atau sedang tidak bekerja, Bunda bisa menyusui bayi Bunda kapan saja dan dimana saja, selama bukan ruang terbuka seperti teras yang menghadap jalan umum atau siapa saja orang lewat bisa melihat aktivitas Bunda. Alasan utamanya adalah rasa malu yang membuat Bunda tidak nyaman. Terutama menyusui menggunakan payudara, organ yang selalu ditutupi bahkan ditempat umum dan sangat privasi.
Tapi perhatikan pula Bunda, menyusui itu harus memilih tempat. Tempat yang bersih, bebas debu dan aroma tidak sedap, bukan pula di kamar mandi. Carilah tempat yang senyaman mungkin agar Bunda bisa rileks selama menyusui sehingga ASI produktif.
Jika Bunda seorang wanita karir, Bunda bisa mengatur sedemikian rupa jadwal dan tempat untuk menyapih. Tentunya setelah diskusi dengan rekan kerja Bunda agar tetap tidak mengganggu pekerjaan.

2.    Di Tempat Umum
Jika Bunda sedang bepergian ke suatu tempat umum yang ramai, seperti mall atau tempat wisata, beberapa sudah memiliki fasilitas “nursery room” atau Ruang Menyusui. Selanjutnya Bunda tinggal memanfaatkan fasilitas tersebut dan melakukan pemerahan ASI sedemikian rupa dengan cara yang sudah dibahas sebelumnya. Jangan menyusui atau memerah ASI di toilet umum, dimana bergantian orang keluar masuk melakukan aktivitas membersihkan diri dari sesuatu yang harus dibersihkan atau melepaskan sesuatu yang dianggap kotor. Artinya jelas bahwa toliet bukan tempat yang bersih untuk menyusui atau memerah ASI.
Jika Bunda tidak menemukan ruang menyusui di area sekitar, Bunda bisa pelajari tips berikut ini untuk mempersiapkan mental Bunda sebelum menyusui di tempat umum :

A.    Rajin Berlatih
Apabila Bunda merasa tidak nyaman menyusui di depan umum, latihan di depan kaca dapat membangun rasa percaya diri yang Bunda butuhkan. Bayi yang sedang menyusui menutupi sebagian besar payudara Bunda, jadi tidak perlu merasa khawatir. Bunda juga dapat bereksperimen menyusui dengan pakaian yang berbeda-beda untuk kenyamanan Bunda dan bayi. Bila perlu, berlatihlah menyusui bayi sambil berjalan berkeliling. Bunda bisa berlatih di rumah.

B.    Menyusui dengan 'rapi'
Sedapat mungkin Bunda tidak menarik perhatian orang saat menyusui bayi. Bunda juga bisa melatih diri di depan cermin agar Bunda dapat melihat apa yang orang lain lihat saat Bunda menyusui. Bunda juga bisa menggunakan selimut, namun kontak mata dengan bayi saat menyusui perlu dijaga. Ketika memutuskan menggunakan penutup pada saat menyusui, maka ada baiknya Bunda memastikan bayi tidak kesulitan bernapas.
Atau Bunda bisa menggunakan apron menyusui. Sejak beberapa tahun belakangan ini, apron menyusui semakin tren di kalangan bunda-bunda menyusui. Bentuknya pun chic sehingga bukan hanya nyaman tapi juga tetap terlihat cantik saat dipakai. Cara menggunakannya pun mudah, cukup kalungkan apron menyusui ke leher, dan letakkan si kecil ke dalam posisi menyusui. Dengan apron menyusui, bayi bisa minum ASI kapan dan di mana saja.



Bunda menyusui juga dapat mempersiapkan celemek yang akan membantu membersihkan muka bayi apabila air susu berceceran. Begitu pula pada ASI yang masih deras mengalir ketika bayi sudah menolak, maka persiapkan kain untuk membantu Bunda membersihkannya. Masukan dalam cacatan perlengkapan Bunda bepergian bersama bayi.

C.    Gunakan Bra yang Sesuai Dengan Ibu Menyusui
Bra khusus Bunda menyusui dengan cup yang mudah dibuka dengan satu tangan dapat membuat Bunda mudah untuk mulai menyusui bayi Bunda. Tapi beberapa cup bra untuk Bunda menyusui sering memerlukan dua tangan. Sehingga Bunda harus terbiasa menggunakannya ketika Bunda bepergian bersama dengan bayi Bunda, meskipun demikian banyak desain bra menyusui yang dapat Bunda pilih sesuai kenyamanan Bunda.
Banyak Bunda yang lebih memilih untuk memakai sport-bra dibandingkan bra jenis lainnya karena dianggap lebih simpel dan nyaman, terlebih lagi untuk proses menyusui. Apabila Bunda menggunakan bra khusus menyusui, Bunda dapat berlatih di rumah untuk membuka dan menutupnya dengan satu tangan agar Bunda terbiasa melakukannya dengan mudah.

D.    Kenakan Busana yang Tepat
Gunakan pakaian yang tepat untuk menyusui, yaitu atasan dan bawahan. Lebih baik lagi bila baju atasan yang Bunda kenakan adalah baju menyusui. Berlatihlah menyusui dengan aneka model baju, sehingga Bunda akan menemukan model baju yang Bunda rasa paling nyaman dan tepat untuk menyusui di tempat umum.
Pakaian yang digunakan adalah kunci untuk menyusui di depan umum. Kenakan pakaian yang membuat Bunda lebih mudah ketika harus menyusui di tempat umum. Pakaian dengan kancing depan yang longgar adalah yang terbaik. Bunda dapat mengangkat kemeja dari bawah atau membuka kancing agar bayi bisa mendapatkan langsung payudara. Sedangkan sisa kain dapat menutup payudara Bunda yang Bunda rasa kurang nyaman apabila terlihat. Bunda dapat membuat atau membeli pakaian khusus Bunda menyusui yang dapat dibuka di bagian tertentu untuk mempermudah proses menyusui.

E.    Segera Menyusui Saat Bayi Lapar
Saat berada di tempat umum, waspadalah dengan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh bayi saat ia merasa lapar. Jangan ditunda menyusuinya sampai bayi menangis keras dan menarik perhatian orang banyak.

F.    Temukan Tempat yang Baik
Umumnya di pusat perbelanjaan disediakan tempat untuk menyusui bayi sehingga pilihlah tempat tersebut untuk lebih leluasa menyusui bayi. Hal ini akan membuat Bunda dan bayi lebih nyaman ketika proses laktasi.
Ada dua hal yang menjadi syarat tempat ideal bagi Bunda, yaitu tempat dimana Bunda bisa duduk dengan nyaman dan menopang punggung Bunda, dan agak tertutup. Di dalam restoran, Bunda mungkin bisa memilih tempat duduk yang agak "tersembunyi", atau apabila Bunda sedang berada di mall atau pusat perbelanjaan lainnya Bunda dapat memilih untuk menyusui di ruang yang tersedia.
Apabila pilihan-pilihan di atas tidak tersedia, jangan khawatir. Carilah tempat yang cukup luas dan bisa membuat Bunda nyaman untuk meletakkan barang-barang Bunda. Jangan terlalu mengkhawatirkan pendapat orang lain yang melihat Bunda menyusui di depan umum, hal ini lebih baik dilakukan daripada berjalan-jalan sambil menggendong bayi yang menangis terus-menerus.
Di restoran, Bunda dapat meminta untuk duduk di sebelah dinding di sisi ruangan, bukan di tengah-tengah kerumunan. Duduk dengan menyandarkan punggung Bunda memberi Bunda peluang privasi.
Jika Bunda sedang berada di mal, carilah tempat duduk dengan sudut dan celah atau tanaman jika Bunda tidak ingin menyusui di depan semua orang yang mungkin lewat atau pilih tempat yang nyaman untuk duduk. Meskipun demikian banyak tempat umum yang menyediakan tempat khusus bagi para Bunda untuk menyusui bayinya. Carilah untuk menggunakannya sehingga Bunda tetap merasa nyaman ketika membawa anak Bunda bepergian sekedar jalan-jalan dan belanja.

G.    Lakukan Dengan Wajar
Bila Bunda tidak berhasil mendapatkan tempat yang baik, tundukkan badan Bunda saat membuka baju dan menempelkan mulut bayi ke dada Bunda. Setelah bayi mulai menyusu, rapikan baju Bunda, lalu tegakkan kembali badan Bunda. Lakukanlah ini dengan wajar.
Bunda tidak perlu merasa gugup atau tidak nyaman menyusui bayi di tempat umum. Menyusui bayi adalah hal yang benar dan alami. Bila seseorang memperhatikan Bunda, balaslah pandangannya sambil tersenyum, sehingga mereka mengalihkan pandangan dari Bunda. Bunda sadar betul bahwa Bunda sedang melakukan hal yang sangat alamiah dan sangat penting sebagai seorang Bunda. Senyuman Bunda dapat meningkatkan percaya diri dan membuat orang lain merasa nyaman dengan situasi Bunda.
Apabila hal yang Bunda takutkan terjadi, yakni Bunda mendapat komplain dari orang di sekitar Bunda, siapkanlah respon Bunda terlebih dahulu. Tentu saja sewaktu-waktu Bunda merasa terganggu dengan orang asing, dan Bunda hanya ingin pergi dari tempat itu. Namun ketahuilah bahwa yang Bunda lakukan bukanlah merupakan sesuatu yang salah, melainkan merupakan hal yang sangat baik dan alamiah, jadi tidak perlu malu untuk melakukannya di tempat umum selama Bunda melakukannya dengan rapi.
Ketika Sang Bayi sedang mecari posisi yang nyaman untuk menyusui, pada saat inilah biasanya payudara Bunda dengan tidak sengaja terlihat di depan umum. Misalkan Bunda sedang duduk di restoran dan meja Bunda terletak di dekat dinding, Bunda dapat berbalik badan menghadap dinding tersebut ketika bayi Bunda sedang berusaha mencari posisi yang nyaman untuk menyusui. Kemudian ketika Sang Bayi sudah menemukan posisi nyamannya, Bunda dapat duduk kembali seperti biasa.

H.    Berikan ASI Sebelum Bepergian Sehingga Bayi Kenyang
Salah satu cara terbaik untuk menghindari situasi yang menarik perhatian kepada Bunda dan bayi Bunda saat menyusui di depan umum adalah waspada terhadap isyarat lapar bayi dan memberinya ASI sebelum ia menangis. Bayi akan langsung menempel pada payudara Bunda ketika bayi mulai lapar. Segera susui hingga kenyang sebelum bayi menangis. lakukan hal ini sebelum Bunda bepergian agar pada awal perjalanan bayi tidak menangis ingin menyusu padahal Bunda baru saja tiba di tempat tujuan.

Dengan demikian bagi Bunda yang menyusui di tempat umum dapat melakukan tips di atas sehingga Bunda tidak kikuk dan ragu lagi. Ada baiknya Bunda mengenali situasi dan lokasi tempat yang akan dituju. Sudah tersedia atau belum ruang menyususi di tempat tujuan Bunda. Hal yang harus Bunda ingat bahwa menyusui di publik bukan sesuatu yang ilegal akan tetapi kondisi yang natural untuk mendukung tumbuh kembang bayi Bunda. Bahkan disarankan untuk memberikan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan dan melanjutkan ASI berdampingan dengan MPASI.
Tentu saja untuk sebagian Bunda yang belum terbiasa akan membuatnya tidak nyaman sehingga harus mendapat dorongan dan motivasi salah satunya dari suami tercinta. Sehingga proses menyusui bayi dapat dilakukan meskipun sedang berada di tempat umum. Apabila Bunda berjalan-jalan dengan suami Bunda maka Bunda dapat meminta pertolongan suami, Bunda bisa menyusui di balik punggung suami Bunda dan membuat Bunda lebih leluasa ketika memberikan bayi Bunda ASI.
Sebagian bayi memang meminta waktu yang lama ketika menyusui sehingga ketika Bunda tidak sengaja berpapasan dengan orang yang melihat Bunda sedang menyusui maka Bunda dapat tersenyum ke arahnya. Hal ini menandakan bahwa Bunda sadar betul bahwa ini merupakan kegiatan alamiah yang mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Bunda sedang memberikan nutrisi yang paling baik untuk bayi dan sebagai manfaat tambahannya, Bunda juga memberikan pelajaran secara tidak langsung kepada orang lain, baik pria maupun wanita yang kebetulan melihat Bunda, tentang betapa pentingnya ASI.

Dashyatnya Manfaat Air Susu Ibu (ASI) dan Menyusui

Manusia minum air susu manusia, sapi minum air susu sapi, ini merupakan prinsip yang tidak dapat diubah. Namun entah sejak kapan di bawah dorongan propaganda beraneka rupa iklan susu formula, membuat masyarakat pada umumnya mempunyai pemikiran yang salah, yakni susu sapi adalah yang terbaik, baru kemudian air susu ibu (ASI).
Perlu Bunda pikirkan, tiap pabrik susu formula dengan segala upayanya memperbaiki susunan gizi dalam susu formula, tujuannya adalah supaya kualitas susu formula sebisa mungkin mirip dengan kualitas ASI. Maka jelas, ASI adalah pilihan paling tepat bagi bayi Bunda. Berikut adalah dahsyatnya manfaat dari ASI dan memberikan ASI atau menyusui :

1.    Bayi Cerdas Sehat dan Memiliki EQ yang Baik
Jika tidak ada suatu masalah khusus, ASI semakin diminum akan semakin bertambah banyak, jadi Bunda tidak perlu merasa khawatir kekurangan ASI. ASI selalu mempunyai suhu standarnya, tingkat kesegaran yang prima dan bebas bakteri, serta mudah dicerna. ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari Bunda, dan memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu formula, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi. Uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan Bunda, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.

2.    Bunda Sehat, Cantik dan Ceria
Bunda yang menyusui setelah melahirkan hormon oksitosin-nya akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah nifas yang keluar setelah melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali ke bentuk normalnya. Bunda yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil.
Ketika menyusui, pengeluaran hormon muda atau baru akan bertambah, menyebabkan Bunda dalam masa menyusui tidak ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Karena jika ASI lancar maka Bunda tidak akan mengalami menstruasi sehingga terjadi pula kontrasepsi alami.
Menyusui setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause. Bunda menyusui juga tidak perlu bangun tengah malam untuk mengaduk susu formula, tidak perlu membawa setumpuk botol dan kaleng susu ketika akan bertamasya. Bukankah dengan demikian bisa membuat Bunda menjadi seorang ibu yang santai dan gembira? Yap, betul!

3.    Meringankan Beban Pengeluaran Keluarga
ASI tersedia secara alamiah, Bunda hanya perlu menguasai gizi yang seimbang dan cukup, tidak perlu khawatir kekurangan ASI. Jika bayi Bunda minum ASI, hal itu bisa menghemat pengeluaran tambahan setiap bulan karena tidak perlu membeli susu. Lagi pula bayi yang minum ASI, daya tahan tubuhnya lebih kuat, dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh, sehingga jarang sakit dan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan.

4.    Menyayangi Bumi dan Mensukseskan Perlindungan Alam
ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tidak perlu dipanaskan dan disterilkan, hal ini dapat mengurangi pemborosan bahan bakar. Jika bayi Bunda minum susu formula, untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, bumi kita membutuhkan banyak alam hijau yang kemudian justru ditebang untuk produksi kemasan susu formula. Sehingga bumi kita kekurangan lahan hijau dan berefek pada global warming.
Jika semakin banyak bayi yang minum susu formula dibanding ASI, akan semakin banyak sampah kemasan dan kaleng susu yang dibuang. Jika setiap Bunda setelah melahirkan mau dan berkomitmen menyusui dengan ASI, pada tahun pertama terjadi kontrasepsi alami sehingga Bunda tidak perlu mengalami menstruasi dan menghemat biaya pengeluaran untuk membeli pembalut. Dengan demikian Bunda juga ikut mencegah global warming.

Mitos dan Fakta Seputar Menyusui

Menyusui adalah hal terbaik yang seharusnya diberikan oleh Bunda kepada bayinya sejak terlahir di dunia sampai usia anak 2 tahun. Proses inisiasi dini berguna untuk mendekatkan Bunda dengan bayinya sejak baru lahir, membantu kontraksi otot rahim ibu yang baru saja melahirkan, sehingga nifasnya berjalan normal.
Lebih dari itu semua, ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi karena mengandung gizi yang lengkap dan penting bagi Sang Bayi. Nutrisi ini berfungsi untuk mendukung proses pertumbuhan bayi dan menghindari dari serangan penyakit yang kerap menyerang anak kecil.
Namun di balik itu semua, ada beberapa mitos yang berkaitan dengan proses menyusui. Mitos ini sebenarnya tidak pernah terbukti secara ilmiah kebenarannya, oleh karena itu Bunda menyusui tidak perlu khawatir dan teruslah menyusui dengan semangat.  Berikut adalah mitos-mitos yang beredar di kalangan Bunda menyusui yang beberapa dilansir dari Today Parents oleh konsultan laktasi Melisande Neal asal Ontario, Kanada :

1)    Menyusui menyebabkan ketidaknyamanan
Fakta: Benar jika Bunda seorang ibu yang baru pertama kali melakukannya, semua hal yang tidak biasa Bunda  lakukan memang terasa tidak nyaman untuk dikerjakan. Ini hanya masalah waktu saja. Seiring proses adaptasi pemberian laktasi, justru akan lebih mudah dan praktis menyusui langsung dibanding harus menyiapkan susu formula.

2)    Menyusui memicu rasa sakit pada puting
Fakta: Rasa sakit pada area puting payudara hanya terjadi pada awal-awal menyusui saja, karena belum terbiasa melakukannya. Setelah terbiasa justru dapat menyusui sambil menonton televisi, berbaring, dan sambil melakukan berbagai akltivitas lainnya.

3)    Menyusui akan menyulitkan turunnya berat badan
Fakta: Berdasarkan penelitian, Bunda yang menyusui justru dapat membakar sekitar 300 sampai 500 kalori per hari. Sehingga menyusui justru dapat memudahkan Bunda menyusui untuk mengurangi berat badan secara alami.

4)    Susu formula sama baiknya dengan ASI
Fakta: Susu formula berbeda jauh dengan ASI dan tidak dapat dijadikan sebagai pembanding. ASI mengandung antibodi yang kuat, antibodi ini berasal dari Bunda. Dengan antibodi, bayi dapat terhindar dari berbagai macam penyakit ringan dan infeksi lainnya. Ini adalah sesuatu yang tidak terdapat pada susu formula.

5)    ASI tidak boleh diberikan pada bayi saat menderita diare
Fakta: Justru sebaliknya, ASI sangat dianjurkan dokter untuk terus diberikan pada bayi. Jangan berhenti menyusui bahkan ketika bayi mengalami diare dan muntah-muntah. Jika berhenti, maka ini justru dapat mengurangi asupan nutrisi penting  yang membentuk daya tahan tubuh bayi yang seharusnya dan sedang sangat dibutuhkan bayi.  Bahkan diare pada bayi sering kali muncul pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, karena intoleransi terhadap laktosa.  ASI mengandung zat anti bakteri pada bayi yang diare, kuman-kuman dalam saluran pencernaan bayi yang menyebabkannya diare dapat dikurangi.

6)    Menyusui mengakibatkan BAB (buang air besar) pada bayi atau ibu menyusui menjadi tidak lancar dan keras
Fakta: Selama Bunda masih memberikan ASI kepada buah hatinya, gizi dan nutrisi Bunda menyusui harus dijaga keseimbangannya. Serat, vitamin, dan cairan harus mencukupi untuk Bunda dan bayi. Jika dalam satu hari bayi Bunda belum buang air besar, ini berarti pertanda bahwa Bunda kurang asupan serat buah atau sayur dan cairan. Jadi penting untuk Bunda mengkonsumsi air putih lebih banyak dan buah-buahan yang kaya air, seperti pepaya.

7)    Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak ASI
Fakta : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu, ASI tidak berdasar pada ukuran payudara Bunda.

8)    Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui
Fakta : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menghisap pada areola payudara, bukan pada puting. Dengan treatment pijat pada Bunda yang memiliki puting tenggelam, biasanya puting akan keluar dan dapat menyusui seperti pada umumnya.

9)    ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi
Fakta : ASI pertama  (satu minggu pertama sejak melahirkan) mengandung kolostrum, yakni zat terbaik bagi bayi sebagai antibodi alami. Zat terpenting ini tidak dimiliki pada susu formula pada umumnya.

10)    Kolostrum atau ASI pertama adalah susu basi
Fakta : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan kaya protein. Kolostrum bukanlah ASI basi.

11)    ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, namun susu formula boleh
Fakta : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, tanpa tambahan lainnya termasuk susu formula, pisang, dan makanan lainnya.

12)    ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika Bunda bekerja
Fakta : Bunda yang bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif, dengan memompa ASI-nya yang ditampung pada wadah khusus, dapat disimpan di termos atau dalam freezer sebagai cadangan dan tahan lama.

13)    ASI cukup hingga usia 6 bulan saja. Sesudahnya, ASI saja tidak memenuhi gizi lagi bagi bayi
Fakta : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja. Sesudah bayi 6 bulan, ASI tetap dapat memenuhi gizi bayi, namun sudah diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).

14)    Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi yang terserang diare di bawah 6 bulan dan dapat membersihkan usus bayi
Fakta : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi  usia di bawah 6 bulan. Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi di bawah 6 bulan belum mampu mengolah makanan hingga usia 6 bulan ke atas.

15)    Jika Bunda makan pedas atau sambal dan santan, maka bayi juga akan merasa kepedasan dan membuat perut bayi sakit diare atau mulas
Fakta : Berdasarkan penelitian, air susu ibu rasanya jauh lebih manis dari susu formula. Tidak jarang bayi lebih menyukai ASI ketimbang susu formula (saat mulai diperkenalkan susu formula).
Rasa pedas yang timbul diakibatkan senyawa yang terkandung dalam cabai yaitu capsaicin yang akan mengakibatkan orang yang mengkonsumsinya merasakan rasa panas seperti terbakar di bagian lidah. Akan tetapi pada bayi capsaicin di dalam ASI tidak akan membuat lidah bayi merasakan panas tersebut.
Hal yang harus Bunda ketahui adalah ASI diproduksi dengan cara mengambi nutrisi dari darah Bunda bukan dari pencernaan. Jika Bunda merasa khawatir dengan ASI yang berasa pedas akan mempengaruhi bayi Bunda, Bunda juga patut mengkhawatirkan darah yang terasa pedas karena darah yang berperan di dalam produksi ASI. Apabila bayi Bunda mengalami mencret atau masalah pencernaan karena Bunda mengkonsumsi makanan pedas, kemungkinan bayi Bunda mengalami alergi atau sensitif karena kandungan capsaicin yang terdapat di dalam cabai sehingga mempengaruhi  pencernaan bayi. Jadi bayi Bunda mengalami diare setelah Bunda mengkonsumsi cabai bukan karena rasa panas cabai yang terdapat di dalam air susu melainkan karena adanya senyawa capsaicin yang akan bereaksi alergi atau sensitif pada bayi Bunda.

16)    Susu formula membuat bayi lebih sehat dan berisi atau gemuk
Fakta : Hanya pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat. Bayi menjadi lebih gemuk atau berisi, bukan ukuran sehat tidaknya bayi atau balita.

17)    Untuk perkembangan otak dan kecerdasan anak, susu formula lebih baik daripada ASI
Fakta : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak, juga tergantung pada konsumsi gizi Bunda yang menyusui.

18)    Kombinasi ASI dan susu formula adalah yang terbaik bagi bayi
Fakta : Yang terbaik bagi bayi dari 0-6 bulan adalah hanya minum ASI saja.

19)    Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula
Fakta : Bayi baru lahir tanpa komplikasi, masih membawa ‘ransum’ dari rahim dan bahkan masih sanggup bertahan hingga 3x24 jam tanpa asupan apapun. Jadi Bunda tidak perlu terlalu cemas bayi Bunda akan kelaparan. Fokuslah untuk tetap tenang dan berusaha terus menyusui bayi Bunda meski belum lancar.
Pemberian ASI atau menyusui secara kontinyu setelah proses persalinan, akan melancarkan ASI Bunda yang belum lancar keluar. Hisapan bayi akan membantu melancarkannya.

20)    Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi
Fakta : Seperti yang sudah dijelaskan bahwa bayi sanggup bertahan 3x24 jam tanpa asupan apapun setelah dilahirkan. Jadi teruslah susui bayi Bunda agar bayi berlatih dan berusaha menghisap payudara Bunda. Untuk membantu agar ASI Bunda cepat lancar, sering-seringlah memompa payudara dengan pompa breastfeeding, imbangi dengan gizi yang berkhasiat melancarkan ASI.

21)    Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu
Fakta : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan resiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.

22)    Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar
Fakta : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberikan ASI.

23)    Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang
Fakta : Bayi menangis belum tentu lapar. Bayi menangis karena popoknya basah, tidak nyaman, terbangun, menngantuk, dan lain-lain.

24)    Bunda yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI
Fakta : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak hanya dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi Bunda. Semakin sering bayi menyusu atau menghisap, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

25)     Jika Bunda sakit, bayi akan tertular melalui ASI
Fakta : Ketika sakit, tubuh Bunda membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan tertular  sakit. Jadi tetaplah semangat menyusui.

26)    Bunda yang kurus tidak akan optimal menyusui bayinya
Fakta : Bunda yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui dan asupan makanan Bunda memenuhi untuk gizi Si Bayi. Tidak jarang sering ditemui Bunda yang tetap langsing, namun Si Bayi montok karena ASI.

27)    Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring, karena dapat mengakibatkan bayi tersedak
Fakta : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring, yang terpenting adalah Bunda harus memperhatikan posisi hidung bayi, terutama bayi kecil yang baru lahir. Jangan sampai payudara Bunda menutupi lubang hidung bayi, sehingga bayi tidak dapat bernapas. Selain itu, perhatikan jika air susu mengalir deras, sedangkan bayi mengantuk, sehingga mudah tersedak. Sebaiknya Bunda tetap waspada dan bersiap-siap mengatur posisi bayi miring atau kepala bayi lebih tinggi dari badannya.

28)    Bayi yang sedang sakit tidak boleh diberi ASI
Fakta : Bayi yang sedang sakit justru harus lebih sering diberi ASI. Karena ASI mengandung antibodi untuk melawan kuman penyebab sakit. ASI sangat berguna untuk ketahanan tubuh bayi dan penyempurnaan fungsi organ bayi.

29)    Pemberian air putih atau air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan
Fakta : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

30)     Setelah melahirkan, Bunda terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi
Fakta : Kecuali Bunda yang sedang dalam kondisi darurat, Bunda yang baru melahirkan dan mampu menyusui bayinya, segera memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah Bunda serta membantu kontraksi rahim agar darah nifas dapat normal.

31)    Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri ke payudara ibunya
Fakta : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.

32)    ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan
Fakta : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.

33)    Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya
Fakta : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.

34)    ASI pertama atau kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis
Fakta : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak empat sendok teh.

35)    Bayi menangis, pasti karena lapar, sehingga harus segera diberi susu formula, jika ASI belum keluar
Fakta : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar ingin susu.

36)    Bayi menangis karena lapar, ASI saja tidak cukup, sehingga perlu diberi makanan atau minuman lain
Fakta : Jika bayi menangis, coba beri ASI dan memeluknya erat. Sering-seringlah memberi ASI agar bayi tidak rewel, merasa tenang dan nyaman dengan dekapan Bunda.

37)    ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih
Fakta : Kolostrum atauASI pertama yang berwarna kekuningan atau bening adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI selanjutnya pada setelah seminggu pertama berwarna putih, adalah yang  penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.

38)    Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri
Fakta : Suami atau anggota keluarga Bunda dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.

39)    Pasca Persalinan, Bunda harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya
Fakta : Sementara Bunda dijahit, Bunda tetap dapat melaksanakan IMD dengan tetap didampingi keluarga dan dipandu tenaga kesehatan.

40)    Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir
Fakta : Benar, tapi dapat ditunda selama satu jam hingga bayi selesai menyusu awal, walaupun ASI belum keluar.

41)    Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir
Fakta : Ditunda satu jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi, bahkan akan mengurangi tingkat stress bayi dan menekan angka kematian bayi baru lahir. Yang paling tepat adalah mengelap dengan handuk kering, dan melakukan inisiasi menyusu dini.

42)    Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan persalinan caesar
Fakta : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak Sang Bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi tetap berhak mendapatkan IMD.

43)    Bunda belum bisa duduk atau duduk miring untuk memberikan ASI
Fakta : Tidak ada yang megharuskan posisi duduk. Bayi dapat menyusu pada saat tengkurap di dada Bunda, atau Bunda posisi berbaring miring, hingga bayi berada di sebelahnya.

44)    ASI Bunda tidak keluar selama 3-4 hari pertama
Fakta : Bunda dapat mulai mengeluarkan ASI ketika ada rangsangan menghisap dari Si Bayi. Oleh karena itu, inisiasi menyusui dini atau IMD yang dilakukuan segera setelah Bunda melahirkan sangat penting untuk merangsang pengeluaran ASI Bunda. Jika belum keluar, tetap jangan menyerah untuk sering-sering menyodorkan atau menyusui pada bayi.

45)    Tidak semua Bunda bisa memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayinya
Fakta : Semakin sering Bunda menyusui bayinya, maka semakin banyak pula produksi ASI-nya. Hal ini terkait mekanisme pembentukan ASI yang akan terjadi secara otomatis bila payudara Bunda telah kosong, asalkan Bunda rajin mengkonsumsi makanan pelancar ASI dan asupan gizi mencukupi untuk Bunda menysui. Semua Bunda dianugerahi payudara yang mencukupi untuk masing-masing bayinya. Keyakinan harus datang dari psikis Bunda menyusui.

46)    Bunda harus mencuci puting sebelum menyusui
Fakta : Mencuci puting dengan sabun setiap kali menyusui akan menghilangkan kelembaban alami puting. Hal ini akan membuat puting susu Bunda lebih mudah terluka, yang mungkin saja berlanjut pada infeksi payudara atau mastitis. Tetapi, kebersihan puting payudara memang harus dijaga agar bayi terhindar dari kuman-kuman berbahaya. Untuk Bunda menyusui, cukup lap lembut dengan kain basah, lalu keringkan dengan kain kering agar keringat yang masih menempel hilang. Bunda juga dapat mensterilkan payudara dengan cara mengoleskan sedikit ASI disekitar puting susu Bunda. Seperti kita ketahui, ASI memiliki zat antibakteri alami yang dapat membunuh kuman-kuman berbahaya.

47)    Bunda yang mengkonsumsi obat-obatan tidak boleh menyusui
Fakta : Tidak semua obat-obatan menghalangi Bunda untuk menyusui. Konsumsi beberapa jenis obat dalam waktu tertentu masih diperbolehkan pada Bunda menyusui. Namun sebaiknya penggunaan obat–obatan tertentu selama menyusui harus dibawah pengawasan dokter untuk menjamin keamanannya. Saat Bunda sakit, konsultasikanlah kepada dokter jika kondisi Bunda sedang menyusui. Atau Bunda menyusui dapat mengecek obat yang akan Bunda konsumsi pada situs motherisk.org untuk memastikan aman atau tidaknya obat yang dikonsumsi atau pengaruhnya pada ASI untuk bayi Bunda.

48)    Wanita hamil yang sedang dalam kondisi menyusui harus segera menyapih bayi
Fakta : Menyapih adalah saat dimana orangtua secara bertahap mulai mengenalkan makanan padat sebagai bagian dari ragam makanan bayi selain ASI atau susu formula. Menyapih memang perlu ketika seorang Bunda menyusui diketahui hamil kembali. Menyapih juga hanya bisa dilakukan jika bayi sudah lebih dari usia 6 bulan, dimana lambung bayi sudah siap menerima makanan. Jika bayi belum berusia 6 bulan, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk pilihan susu formula. Namun, tidak harus terburu-buru. Bisanya Bunda masih memiliki beberapa bulan untuk secara bertahap menyapih bayi yang akan punya adik.
Dengan berkembangnya hormon kehamilan, maka hormon menyusui akan berkurang dengan sendirinya. Kuantitas dan kualitas ASI pun menurun. Sehingga Si Kecil akan dengan sendirinya tidak mau menyusu kepada Bunda. Selanjutnya Bunda bisa secara bertahap mulai menyapih. Namun dalam beberapa kasus, menyapih  itu memang perlu dilakukan ketika Bunda diketahui hamil lagi. Misalnya pada wanita yang pernah melahirkan prematur atau memiliki masalah kesehatan. Dalam kasus ini Bunda harus memperhatikan resiko terhadap Bunda, janin dan bayi Bunda.

49)    ASI tidak harus diberikan pada bayi yang menolak menyusu secara langsung, ini berarti tanda berhenti menyusu secara langsung
Fakta : Masalah  bayi nurshing strike breastfeeding (bayi mogok menyusu) bisa terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya karena akan tumbuh gigi, sakit tenggorokan, infeksi jamur atau sariawan, pilek, infeksi telinga, sering diberikan empeng atau susu botol, atau pemisahan yang sangat lama seperti, Bunda sibuk bekerja dan terpaksa meninggalkan bayi dalam waktu lama seperti keluar kota dan lain-lain. Bayi yang mengalami masalah ini tetap menolak menyusu langsung meski mereka lapar. Namun bukan berarti saat masalah tersebut datang Bunda jadi berhenti menyusui bayi secara langsung. Solusinya, habiskan waktu untuk melakukan kontak skin to skin dengan bayi seperti lebih sering menggendong bayi agar ada kontak kulit Bunda ke kulit bayi. Susui bayi saat dia tidur atau susui bayi sambil menggendongnya dan berjalan-jalan. Hal ini akan menimbulkan rasa nyaman bayi kepada Bunda kembali seperti sedia kala sehingga bayi nyaman dan suka untuk menyusu kembali.

50)    Menyusui menyebabkan payudara kendur
Fakta : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan faktor kehamilan.

51)    ASI tidak mengandung cairan  yang tepat, bayi yang diberi ASI harus diberi air minum agar tidak dehidrasi
Fakta : Pendapat ini tidak terbukti secara medis. ASI sangat baik bagi bayi dan mengandung cairan yang seimbang yang dibutuhkan oleh bayi. Sehingga bayi yang disusui eksklusif (0-6 bulan) tidak membutuhkan cairan lainnya.

Demikianlah unik, dahsyat dan serunya ASI dan menyusui. Jadi Bunda harus yakin, komitmen dan konsisten untuk menyusui bayi Bunda. Ayo, semangat menyusui ASI eksklusif dan lanjutkan dengan MPASI, tetap dengan ASI hingga usia dua tahun.


DAFTAR PUSTAKA

1.    Purwanti, H. 2004. Konsep Penerapan Asi Eksklusif. Jakarta: EGC.
2.    Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Edisi 1 Jilid 2, Bandung: IAPK Padjajaran.
3.    Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Esklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
4.    Christopher D, Mathurasn S, Consultants RC, W.B Greenough III, Ronald K, William JK, et al. 1992. The Management of Acute Diarrhea in Children: Oral Rehydration, Maintenance, and Nutritional Therapy. US : MMWR
5.    Takariawan, Cahyadi. “Breastfeeding Father, Saat Ayah Harus Menyusui Bayi”. 14 September 2014. http://www.kompasiana.com/pakcah/breastfeeding-father-saat-ayah-harus-menyusui-bayi_54f5cf81a33311404f8b461a
6.    IDAI. 2010. Indonesia Menyusui. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.



1 komentar:

  1. BROKER TERPERCAYA
    TRADING ONLINE INDONESIA
    PILIHAN TRADER #1
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
    Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
    Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
    Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
    Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

    Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

    BalasHapus

Tentang Saya

authorAhlan Wa Sahlan, Saya Dian. Biasa dipanggil Dhie. Selamat datang di blog saya, selamat membaca dan jangan lupa follow. Syukron!.
Learn More →



Teman Blogger Saya